Selama beberapa waktu belakangan, affiliate marketing menjadi salah satu metode pemasaran yang begitu populer di kalangan para pelaku bisnis. Hal tersebut seiring dengan semakin gencarnya penerapan digitalisasi bisnis. Membuat program pemasaran afiliasi menjadi lebih mudah dan menjanjikan. Namun seperti apa sebenarnya program pemasaran tersebut dan bagaimana cara kerjanya ? Yuk simak.
Apa Itu Pemasaran Afiliasi ?
Pemasaran afiliasi secara umum diartikan sebagai program promosi produk yang menggunakan jasa afiliasi profesional. Jadi affiliate marketer akan mempromosikan produk atau layanan orang lain, sehingga mereka dapat memperoleh komisi atas penjualan yang dihasilkan dari promosi tersebut.
Dengan kata lain, tugas utama dari afiliator di sini yaitu melakukan promosi produk atau layanan. Yang mana promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membuat konten terkait produk, membuat ulasan produk, hingga membagikan link referral kepada orang lain.
Afiliator nantinya akan mendapatkan komisi ketika ada orang yang memasukkan kode afiliasi atau mengklik link yang dibagikan. Sehingga model bisnis affiliate marketing dapat memberikan keuntungan dua sisi, baik bagi afiliator maupun bagi perusahaan. Dimana afiliator dapat memperoleh penghasilan tambahan, sementara perusahaan bisa memperluas jangkauan pasarnya.
Cara Kerja Pemasaran Afiliasi
Dari pengertian sebelumnya, cara kerja pemasaran afiliasi sudah cukup tergambarkan. kamu bisa melihat contohnya secara langsung di sekitar agar lebih mudah dipahami. Seperti pada Shopee affiliate program, salah satu e-commerce terbesar di Asia Tenggara ini menawarkan sistem afiliasi dimana afiliator mempromosikan produk Shopee melalui link.
Kemudian ada pula Traveloka yang membuka program pemasaran afiliasi. Apabila ada yang melakukan transaksi lewat link afiliasi, maka afiliator yang mempromosikan layanan Traveloka akan mendapat komisi. Seperti itulah cara kerja dari model pemasaran afiliasi ini, jadi berbeda dari dropship atau reseller.
Pasalnya tidak sedikit orang yang masih mengira bahwa affiliate marketing sama dengan dropship atau reseller. Untuk dropshipper, mereka tidak menggunakan link untuk mempromosikan produk atau layanan. Melainkan mereka harus memesan produk ke supplier saat ada yang membeli. Sedangkan reseller bertanggung jawab atas penjualan sekaligus pengiriman produk.
Di lain sisi, pemasaran afiliasi fokus pada mempromosikan produk kemudian menerima komisi dari kode unik yang digunakan untuk promosi tersebut. Jadi mereka tidak perlu mengurus pengiriman produk dan lain sebagainya. Sehingga afiliator pun tidak membutuhkan modal besar.
Jenis Jenis Pemasaran Afiliasi
1. Pay Per Click (PPC)
Berdasarkan caranya mendapat komisi, pemasaran afiliasi dapat dibedakan menjadi empat jenis. Yang pertama ada pay per click (PPC), dimana komisi baru dapat diterima apabila pengunjung blog atau website sudah mengklik link afiliasi yang dibagikan. Jadi sesuai namanya, setiap klik pada link akan memberikan komisi pada afiliator.
2. Pay Per Sale (PPS)
Jika PPC memungkinkan komisi diterima setiap ada orang yang mengklik link afiliasi, maka pay per sale (PPS) memungkinkan afiliator menerima komisi setiap ada pengunjung yang melakukan transaksi melalui link. Beberapa situs web membayar afiliasi berdasarkan jumlah tetap per penjualan dan yang lain membayar berdasarkan persentase dari penjualannya.
3. Pay Per Lead (PPL)
Jenis affiliate marketing berikutnya berdasarkan caranya mendapatkan komisi yaitu pay per lead (PPL). Yakni komisi akan diterima oleh afiliator apabila pengunjung blog atau website sudah mengisi formulir kontak tertentu. Jadi strategi marketing ini dibayarkan berdasarkan performa.
4. Pay Per Impression (PPI)
Terakhir, ada jenis pay per impression (PPI). Dimana komisi akan dibayarkan kepada afiliator sesuai dengan berapa kali link afiliasi dilihat oleh pengunjung blog atau website (impresi). Jadi semakin banyak iklan tayang dan dilihat oleh audiens, maka komisi yang diperoleh juga bisa semakin besar.
Jenis Afiliator dalam Pemasaran Afiliasi
1. Influencer
Jenis afiliator dalam pemasaran afiliasi ada banyak, sehingga pelaku usaha harus memilih dengar cermat supaya sesuai dengan kebutuhan bisnis yang dimiliki. Salah satu jenis yang populer digunakan yaitu influencer, seseorang dengan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain termasuk dalam keputusan pembelian terhadap suatu produk atau jasa.
Influencer sendiri ada banyak macamnya, bisa pakar atau ahli pada suatu bidang hingga selebriti. Intinya mereka punya banyak pengikut yang membuatnya dapat memberi pengaruh terhadap para pengikutnya tersebut. Sehingga ada peluang para pengikut dari influencer akan membeli produk yang ditawarkan.
Pelajari juga : Cara Menjadi Influencer
2. Blogger
Berikutnya blogger, bisa digunakan karena mempunyai kelebihan dalam meningkatkan konversi penjualan. Blogger bisa melakukan uji coba terhadap produk maupun jasa kemudian memberikan ulasan kepada audiens. Ulasannya inilah yang menjadi salah satu bentuk promosi sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen.
3. Media Massa
Jenis affiliate marketing berikutnya yaitu media massa, yang cenderung lebih jarang dipilih ketimbang dua jenis sebelumnya. Itu karena biayanya relatif lebih mahal dibandingkan menggunakan blogger dan influencer. Namun media massa mempunyai keuntungan tersendiri, dimana produk dapat dipromosikan dengan lebih cepat dan efektif.
Demikian penjelasan mengenai pemasaran afiliasi yang sedang populer digunakan oleh para pelaku bisnis saat ini. Strategi marketing ini dinilai lebih hemat dibandingkan dengan strategi pemasaran lainnya, apalagi dapat menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat. Meski begitu, pelaku bisnis wajib selektif dalam memilih afiliasi yang tepat. Tertarik menerapkan strategi marketing tersebut ? Ikut kelas affilate marketing yuk !
Opmerkingen